Beberapa Contoh Pemakaian Teknologi Nano dalam bidang Pertanian
Ketika musim kemarau panjang terjadi, memang banyak sekali sawah-sawah miliki petani yang kering dan diperkenankan semacam itu saja, sehingga petani pun tidak menerima penghasilan. Tapi tersebut menunjukan bahwa kwalitas dan produktifitas pertanian di kawasan kita ini menurun. Bila hal ini terus terjadi maka pertanian di Indonesia akan terus mengalami kemunduran.
Dengan adanya dilema ini, maka pertanian di Indonesia memerlukan suatu teknologi yang bisa menolong pertanian di Indonesia menjadi semakin maju, dan teknologi tersebut diinginkan nantinya bisa menolong Indonesia membangun dan mengoptimalkan kwalitas pertanian Indonesia.
Teladan Pemakaian Teknologi Nano
Badan Litbang sudah melakukan suatu penelitian dan menemukan fakta bahwa teknologi nano bisa menolong para petani untuk bisa menerima hasil yang memuaskan. Teknologi ini awalnya memang hanya diterapkan pada kosmetika, tetapi sekarang teknologi ini juga bisa diterapkan dalam pertanian.
Teknologi nano ini bisa mengoptimalkan unsur hara yang ada di dalam tanah dan juga bisa menolong untuk membatasi hama dan penyakit tanaman. Teknologi yang bekerja pada dimensi 10 pangkat minus 9 ini dipercaya bisa mengoptimalkan pertanian masa depan dan bisa meningkatkan kwalitas yang dijadikan.
Teknologi Nano Untuk Pertanian
Nanoteknologi ini ialah multi disiplin suatu ilmu mulai dari ilmu fisika, ilmu material sampai ilmu teknologi pangan. Teknologi ini memang terkenal sebagai disiplin ilmu yang berorientasi pada material kecil yang berukuran nano, sehingga nanoteknologi ini condong memakai molekul atom sebagai blok pembuatan yang fundamental.
Nanoteknologi ini sudah diterapkan dalam bidang pertanian seperti nano modifikasi benih dan pupuk, teknik pengemasan makanan, energy ramah lingkungan dan teknik jaringan. Nanoteknologi itu sendiri juga bisa menolong dalam produksi atau mengkoreksi kerusakan jaringan secara artificial distimulus dengan memakai poliferasi sel.
Pemakaian teknologi nano dalam pertanian ini akan bisa menolong petani dalam meningkatkan produktifitas pertanian, kwalitas produk sampai penggunaan sumber tenaga. Sehingga pada akibatnya hal ini bisa mengurangi tarif pertanian dan meningkatkan pendapatan.
Teknologi nano memang amat bermanfaat, tetapi bukan berarti teknologi nano ini tidak menimbulkan imbas negative, imbas negative yang mungkin saja terjadi ialah self replicant, teknologi nano yang diterapkan para ilmuwan untuk membasmi kanker dan jikalau antivirus untuk kanker ini tidak terkontrol dalam penggunaan nya maka bisa berbahaya tubuh di pemakainya itu sendiri. Tapi lain yang bisa menjadi imbas negative dari nano teknologi ialah para teroris bisa saja memakai teknologi ini untuk membuat bom super kecil yang dirancang sedemikian rupa sampai bisa membuat tenaga ledakan yang super besar. Tapi seperti ini mungkin saja terjadi. Jadi amat dibutuhkan keseimbangan sopan santun dan intelektual dalam penggunaan teknologi nano ini.
Rekayasa jaringan kolaborasi dari nano bioteknologi dan nanomaterial bisa menghasilkan varietas tanaman yang kebal kepada perubahan iklim yang kerap terjadi. Dengan nanobiotknologi kita bisa menginsersi DNA unggul yang memiliki sifat bendung kepada perubahan iklim untuk di transplantasi pada DNA sel yang akan dijadikan induk. Dan hal lain yang bisa kita lakukan dengan teknologi nano ialah menangani penyakit yang ada pada tanaman. Tapi ini bisa dikerjakan dengan sistem menyisipkan partikel berukuran nano ke dalam tubuh tanaman untuk bisa melacak sumber penyakit dari tanaman tersebut. Sehingga para ilmuwan bisa dengan gampang mengidentifikasi penyakit tanaman dan mencari obat yang layak untuk penyakit tersebut.
Dengan memanfaatkan teknologi nano tersebut, kita bisa membuat pupuk nano yang bisa menambah penyerapan hara, dan pelepasan pupuk yang lambat dan terkendali bisa menambah efisensi penyerapan dan bisa menghilangkan racun yang ada di dalam tanah, sehingga tanah pun bisa diperbaiki.
Dengan adanya teknologi ini, maka para petani akan bisa menghasilkan produk berkwalitas dan juga melimpah, sehingga hal ini juga berpengaruh pada perekonomian para petani. sebaiknya teknologi ini dikembangkan dan di aplikasikan dengan benar, sebab jikalau tidak maka bisa saja teknologi nano yang sesungguhnya bermanfaat ini berubah menjadi teknologi yang merugikan dalam bidang pertanian ataupun bidang lain nya.
terimakasih info dan pengetahuannya..
BalasHapusKunjungi juga http://bit.ly/2JMvp79