Menristek dukung pengguanaan Teknologi Nano untuk Kedaulatan Pangan
The trick to overcoming erection health problems: positive lifestyle changes
SOLO – Pameran Ritech Expo peringatan Hakteknas ke-21 yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, pada 10-13 Agustus 2016. Pada kans unjuk teknologi di pameran, salah satu teknologi yang ditampilkan LIPI (institusi Ilmu Pengetahuan Indonesia) merupakan Teknologi Nano Bubble yang bisa dipakai dalam sektor perikanan, pertanian dan peternakan. Dalam perikanan, Teknologi Nano Bubble Generator kapabel meningkatkan pertumbuhan ikan sampai 30 persen lebih dari muatan lazim. Jikalau teknologi ini digunakan oleh para peternak ikan, diyakini dapat meningkatkan penghasilan masyarakat Indonesia.
Arifin, Kepala Seksi Desiminasi Hasil Pengembangan Instrumentasi Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung, mengatakan, prinsip kerja Teknologi Nano Bubble Generator mengadopsi teknologi nano yang dimaksimalkan Taufiqurahman. LIPI sendiri telah memakai teknologi nanobubble dalam budi energi ikan sidat. Dengan teknologi hal yang demikian, produktivitas dalam budi energi ikan sidat dapat meningkat lebih dari 30 persen. Sedang tarif yang dibutuhkan untuk memproduksi Nano Bubble Generator tak mahal dan dapat relatif murah oleh pelaku UMKM. “Tetapi Nano Bubble yang dipamerkan ini masih dalam skala lab,” terang Arifin.
Kendati demikian, Nano Bubble Generator dapat diproduksi massal untuk mendorong menciptakan kedaulatan pangan di Indonesia. Prinsip kerja Nano Bubble Generator merupakan untuk menginjeksi gas (nitrogen, oksigen atau ozon) ke dalam cairan. Dengan sistem ini, produktuvitas usaha sektor pertanian, perikanan dan peternakan bisa ditingkatkan lagi. Dalam budi energi ikan sidat dengan air lazim, berat ikan sidat yang dibuat cuma menempuh satu kg. Tetapi kalau budi energi dengan menerapkan teknologi nano bubble, ikan sidat yang dibuat dapat menempuh berat 3-4 kg. (dzi/sut)
Belum ada Komentar untuk "Menristek dukung pengguanaan Teknologi Nano untuk Kedaulatan Pangan"
Posting Komentar